Bab 333
Begitu Elisa melihat kedatangan Adriel, rasa takut segera muncul, membuatnya secara naluriah mundur dua langkah.
Sebagai menantu Jenderal Garnisun, Elisa dulu tidak pernah takut pada siapa pun di Kota Silas. Namun, kini dia merasa sangat takut pada Adriel.
"Kenapa kamu memanggilku Kakak Ipar?" ujar Elisa.
"Suamimu, Benny, jauh lebih tua dariku. Bukankah itu membuatmu menjadi kakak iparku?" kata Adriel sambil mengeluarkan tisu dari sakunya, berniat menghapus air mata di wajah Elisa. Ini membuat Elisa merasa terkejut dan buru-buru menjauh.
"Apa yang kamu lakukan? Jauh-jauh dariku atau aku akan memanggil orang!" kata Elisa dengan nada tegas meski sebenarnya dia sangat ketakutan.
Adriel langsung menyudutkan Elisa ke dinding, membuatnya tidak bisa melarikan diri. Dengan satu tangan, Adriel mencengkeram dagu Elisa, lalu menggoda, "Panggil saja! Apa kamu pikir aku takut? Tapi kalau kamu berteriak di tempat tidur, itu akan lebih menarik bagiku."
"Dasar bajingan nggak tahu malu!" teriak Elisa.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda