Bab 22
Johny sangat membenci Adriel, dia ingin segera menelannya hidup-hidup.
Adriel keluar dari Apotek Darma dengan percaya diri, tidak ada yang berani menghalanginya dan orang-orang secara otomatis memberi jalan ketika dia lewat.
Jessy tidak peduli dengan luka Johny, rumput air liur naga adalah sesuatu yang bisa menyelamatkan hidup ayahnya. Bagaimanapun juga Jessy harus mendapatkannya.
Tanpa ragu Jessy mengejar Adriel keluar.
Adriel membuka pintu mobil dan siap untuk naik.
"Berhenti!"
Jessy mengejarnya keluar dan menghalangi mobil.
Adriel berkata, "Ingin mengambil dengan paksa?"
"Aku nggak bisa mengalahkanmu."
Jessy berkata dengan rasa cemas dan tulus, "Apa yang harus kulakukan agar kamu mau memberikan rumput air liur naga itu? Kamu yang putuskan."
"Aku sudah bilang, aku nggak akan menjualnya. Uang bukanlah masalahnya."
Jessy sangat gelisah, tidak ada cara sama sekali. Jessy belum pernah mengalami situasi yang begitu membuatnya putus asa, matanya merah dan dia mulai menangis.
"Tolong, jual-
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda