Bab 225
Terlebih lagi, Janda Hitam yang selalu terkenal karena sifatnya yang kejam dan tidak kenal ampun itu bukanlah orang yang akan diam saja setelah menderita kerugian.
"Aku dengar si Janda Hitam sangat cantik, kejam, juga luar biasa di ranjang. Aku juga nggak percaya, jadi aku ingin mengujinya langsung di ranjang," kata Adriel langsung menantang.
Janda Hitam di telepon tertawa dingin, lalu membalas, "Sudah lama nggak ada yang berani berbicara padaku seperti ini. Kamu benar-benar berani. Kalau kamu ingin mengujinya, datanglah ke Klub Malam Bintang. Aku menunggumu."
"Maaf, aku nggak suka tidur di ranjang orang lain. Ranjang di rumahku besar dan nyaman. Aku akan menunggumu di sana. Oh, ya, kamu pasti tahu alamat rumahku, 'kan?" balas Adriel.
Adriel tentu saja tidak akan dengan bodoh pergi ke markas Janda Hitam.
Lagi pula, sebagai seorang mahaguru yang terhormat, dia harus menjaga martabatnya.
"Sayangnya, kamu nggak punya pilihan selain datang, kecuali kamu nggak peduli dengan nyawa wanitamu d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda