Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 2119

Wajah Adair seketika memucat, setetes keringat dingin mengalir perlahan dari pelipisnya. Tetua Garen keluarga Atmaja buru-buru berkata, "Harap maafkan kami, Senior! Anak muda ini hanya bercanda tanpa pikir panjang!" Liana meliriknya dengan dingin, kemudian mengangkat tangannya. Bam! Tangan putih bersih itu meledakkan kekuatan yang menakutkan, dengan satu tamparan saja, Tetua Garen terlempar jauh hingga berguling-guling di tanah! Tetua itu memuntahkan darah segar, dadanya tampak cekung. Hanya satu serangan, tapi sudah hampir merenggut nyawanya! Tak berhenti di situ, Liana mengayunkan tangannya sekali lagi, menghantam Adair hingga terpental. Adair memuntahkan darah deras, wajahnya seketika pucat pasi. Meskipun Liana menahan kekuatannya, dampaknya tetap membuat tubuh Adair terasa remuk. "Aku juga masih muda. Kalau aku memukul kalian untuk bermain-main, apa kalian akan menyalahkanku?" ujar Liana dengan nada datar. "N-Nggak berani!" jawab Tetua Garen Keluarga Atmaja sambil tersengah dan mem

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.