Bab 1972
Saka memandang Marina dan Renan dengan tatapan penuh kebingungan.
Saat itu, keduanya masih terlihat terguncang. Mereka sempat mengira bahwa itu adalah pertanda kebangkitan penuh dari nadi naga, tetapi tiba-tiba saja darah yang menghilang membuat mereka tak tahu harus berbuat apa.
"Mungkin ini hanya kebangkitan sementara dari nadi naga," ucap Marina ragu.
"Kalau begitu, apa yang membangunkannya?" tanya Saka.
"Nggak tahu, tapi kali ini Pegunungan Tunaga benar-benar nggak biasa!" seru Marina dengan nada cemas. Lalu, dia melanjutkan, "Kamu sebaiknya segera kembali. Tempat ini bukan untuk orang seperti dirimu!"
Namun, Saka mengabaikan nasihat tersebut dan mengalihkan perhatiannya ke sebuah pintu batu besar yang berdiri kokoh di depannya.
Di atas pintu batu itu, tertulis dua huruf besar dengan tinta merah darah: Tanya Hati.
Gaya tulisan itu memiliki kekuatan yang megah dan penuh wibawa, seolah-olah tekanan kuat memancar langsung dari huruf-huruf tersebut dan membuat siapa pun merasa tertekan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda