Bab 1878
"Beri tahu tuan kalian, kalau ingin mendapatkan sesuatu harus ada pengorbanan. Hanya karena kita sama-sama melawan, bukan berarti dia bisa mendapat keuntungan begitu saja tanpa usaha. Hal paling berharga bagi seorang pejuang adalah harga diri. Kuharap kalian nggak kehilangan harga diri itu!"
Kalimat itu jelas merupakan penghinaan, tetapi juga bisa dianggap sebagai dorongan semangat. Bagi orang yang berbeda, artinya bisa dipahami dengan cara yang berbeda pula.
Namun, bagi Marko dan Felicia, kata-kata itu terasa seperti penghinaan dan pelecehan. Wajah mereka langsung berubah kesal dan penuh amarah.
Pada saat itu, Saka sudah berjalan menjauh.
Cecil memandang mereka dengan tatapan meremehkan. Sambil menggelengkan kepala, dia berkata, "Tuan-ku sama sekali nggak butuh bantuan kalian. Batas kemampuannya adalah sesuatu yang nggak akan pernah bisa kalian pahami!"
Sambil berbicara, dia pun berusaha menarik Wennie untuk pergi.
Namun, di tengah perjalanan, dia mendapati Wennie tampak termenung den
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda