Bab 1768
Saat itu juga, semua orang merasakan jantung mereka berdegup kencang.
Di langit tinggi, tanpa peringatan, sesosok bayangan muncul.
Itu adalah sosok yang memancarkan keagungan yang tak tertandingi.
Tubuhnya tinggi semampai, diselimuti oleh cahaya merah seperti sinar mentari terbit, sementara jubah emasnya berkilauan seperti pantulan surga. Ujung-ujung kain yang melambai lembut di angin mengingatkan pada bidadari dari mitos kuno.
Bayangannya samar, hanya memberikan garis besar yang begitu memikat. Tidak ada tekanan energi, tak ada aura mengintimidasi, hanya keheningan yang terasa agung dan tidak nyata.
Seolah-olah keberadaannya di sana adalah sesuatu yang wajar, seperti bagian alami dari dunia ini. Namun, bagi siapa pun yang melihatnya, kehadirannya seperti jurang gelap, memikat, tetapi tak terjangkau.
Liana berdiri terpaku, bibir merahnya sedikit terbuka.
Orang lain mungkin tidak tahu, tapi dia pernah mendengar Tabib Agung menyebutkan, bahwa kekuatan sejati melampaui tekanan atau aura.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda