Bab 173
Suara Adriel terdengar dingin. Dia tidak lagi memberi toleransi terhadap Sri dan anaknya.
Karena dia tahu bahwa tidak peduli seberapa banyak toleransi yang diberikan, itu tidak akan mengubah ketulusan hati mereka. Jika ada kesempatan, mereka masih akan memilih untuk menjatuhkannya.
"Kamu ... Apa yang kamu inginkan? Apakah kamu akan melukai kami seperti yang kamu lakukan ke Thomas?" ujar Sri.
Sri tidak ingin menjadi orang lumpuh yang kehilangan tangan dan kakinya.
"Bukankah tadi kalian mengejek Paman Gantra dan memanggilnya cacat? Aku akan membuat kalian merasakan apa yang dirasakan oleh Paman Gantra," ucap Adriel.
Setelah selesai bicara, Adriel mulai berjalan ke arah Sri dan Fanny.
"Nggak!"
Fanny teriak ketakutan. Dia lebih takut kehilangan tangan dan kakinya daripada Sri.
"Adriel, Gantra hanya sopir mantan keluargamu. Tapi bagaimana dengan hubungan antara keluarga kita? Aku melihatmu tumbuh dewasa, pernah menggendong kamu, memasak untukmu, dan juga memberimu makanan!"
"Hari ini kami m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda