Bab 168
Dalam hal berdebat tajam dan menghina, Gantra yang selalu jujur dan lurus tidak mungkin menang melawan Sri dan Fanny. Dia hanya bisa diam, menerima rasa malu, dan tidak mampu membalas.
"Kalian sudah selesai bicara?" ujar Adriel sambil keluar dari rumah dengan wajah dingin.
Adriel tidak pernah memiliki rasa simpati terhadap Sri dan Fanny. Dia hanya menghormati Cheky, ayah Fanny, jadi dia tidak mau mempermasalahkan mereka dan memberikan mereka sedikit muka.
Namun, penghinaan mereka terhadap Gantra membuat Adriel marah.
"Ini rumahku. Kalian nggak diundang dan nggak punya hak untuk datang dan berlagak di sini, apalagi menghina siapa pun di sini," kata Adriel dengan suara dingin.
"Rumahmu? Kamu mau membohongi siapa? Dulu, ini memang rumahmu, tapi sekarang nggak ada hubungannya denganmu. Kamu pikir hanya karena tinggal di sini sebagai gigolo, kamu jadi pemilik rumah ini?" ejek Fanny sambil tertawa sinis.
"Dasar nggak tahu malu," tambah Sri.
"Cih … " dengus Adriel dengan nada menghina.
"Aku b
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda