Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1395

Saat itu, Wennie menunjukkan ekspresi bingung, hendak bertanya sesuatu. Namun, Leony sudah langsung menariknya turun sambil berkata, "Sudahlah, biarkan para pria bertarung. Kamu cukup menonton saja." Wennie yang ditarik turun hanya bisa menatap Adriel dengan tatapan bingung. Kata-kata Adriel tentang tunangannya terdengar sangat serius. Apakah dia sedang menggoda atau ada maksud lain? "Tunggu saja, nanti akan aku jelaskan," kata Adriel sambil tersenyum. "Leo, kamu masih berani meremehkanku?" Melihat Adriel yang tampak tidak menghiraukannya, Malio langsung marah. Dia melancarkan serangan yang lebih hebat, sebuah rangkaian pukulan yang seolah jatuh dari langit, diikuti dengan suara ledakan di udara. Namun, sesaat kemudian, ekspresi Malio berubah terkejut. Adriel hanya dengan santai mengangkat tangan, lalu menangkap pergelangan tangan Malio. Pukulan seperti peluru yang melesat keluar itu, dengan mudahnya ditahan oleh Adriel, seolah-olah dia hanya menangkap selembar daun yang jatuh. Ketika

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.