Bab 1395
Saat itu, Wennie menunjukkan ekspresi bingung, hendak bertanya sesuatu.
Namun, Leony sudah langsung menariknya turun sambil berkata, "Sudahlah, biarkan para pria bertarung. Kamu cukup menonton saja."
Wennie yang ditarik turun hanya bisa menatap Adriel dengan tatapan bingung. Kata-kata Adriel tentang tunangannya terdengar sangat serius. Apakah dia sedang menggoda atau ada maksud lain?
"Tunggu saja, nanti akan aku jelaskan," kata Adriel sambil tersenyum.
"Leo, kamu masih berani meremehkanku?"
Melihat Adriel yang tampak tidak menghiraukannya, Malio langsung marah.
Dia melancarkan serangan yang lebih hebat, sebuah rangkaian pukulan yang seolah jatuh dari langit, diikuti dengan suara ledakan di udara.
Namun, sesaat kemudian, ekspresi Malio berubah terkejut.
Adriel hanya dengan santai mengangkat tangan, lalu menangkap pergelangan tangan Malio.
Pukulan seperti peluru yang melesat keluar itu, dengan mudahnya ditahan oleh Adriel, seolah-olah dia hanya menangkap selembar daun yang jatuh.
Ketika
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda