Bab 107
"Aku … nggak … " ucap Vivi dengan pelan.
"Kak Adriel, ganti orang saja. Kita keluar untuk bersenang-senang. Tapi lihat dia, kelakuannya seperti pelanggan saja," sanggah Ebert.
"Nggak apa, aku suka yang seperti ini," jawab Adriel.
Selvi yang di samping berinisiatif memilih lagu, menuang bir, mengajak minum, serta menyuapi camilan dan buah dengan sangat ramah. Kegiatan di tangannya tidak pernah ada hentinya. Sesekali, dia menggoda bagian tubuh Adriel yang sensitif dan melontarkan tatapan yang memikat.
Tidak heran Selvi adalah salah satu wanita yang terbaik, memang tidak ada yang bisa dikritik.
Adriel juga bukan pria yang baik. Pertama kali masuk ke tempat seperti ini memang terasa menarik.
Ebert sudah sangat berpengalaman dan lihai dalam bermain. Satu tangannya sudah diulur ke dalam baju seorang wanita. Dia memainkannya dengan senang sambil bernyanyi dengan mikrofon di tangan lainnya.
"Vivian, tuangkan minum untuk Kak Adriel. Kenapa kamu bengong saja?" suruh Selvi.
"Sudahlah, nggak usah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda