Bab 1019
Saat bentrokan terjadi, Adriel memanfaatkan kekuatan dorongan Sugi yang besar, menggunakan pedang giok untuk menembus tubuh tangguh Sugi!
Sugi yang merasakan sakit luar biasa, jatuh berlutut seketika.
"Serangan ini, untuk membalas kematian Handi!" kata Adriel dengan suara dingin.
Sugi meraung kesakitan, menghantamkan tinjunya ke arah Adriel. Namun, Adriel dengan cepat menarik pedang gioknya, memercikkan darah ke udara.
Di tengah raungan Sugi, Adriel seperti bayangan hantu, muncul di belakangnya dan dengan satu tebasan, memotong lengan kirinya. Darah segar mengalir deras.
"Serangan ini, untuk membalas dendam kita!" ujar Adriel tanpa emosi.
"Argh!"
Sugi meraung kesakitan, lengan yang tersisa mengayun ke segala arah.
Namun, kekuatannya telah menurun drastis. Meskipun dia berusaha sekuat tenaga, dia tidak bisa mengenai Adriel. Lalu, sebuah serangan lain menghantam punggungnya, pedang giok itu menancap dalam di tulang belakangnya!
"Serangan ini, untuk menebus darah dari jiwa-jiwa yang kamu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda