Rasanya Hangat dan Nyaman
“Lhoh Pak, ini mau ke mana, ya?” tanya Val yang merasa heran dengan rute jalan yang dilalui oleh sopirnya. Karna jalan yang mereka lalui bukanlah jalan yang menuju ke arah rumah.
“Tadi Pak Ken telpon, katanya saya di suruh membawa Non Val mampir ke kantornya,” sahut lelaki paruh baya itu dengan sopan.
“Ke kantor Ken? Ngapain?”
“Maaf, Non. Saya juga kurang tau.”
Benar juga, pasti sopir ini cuma menjalankan perintah dari Ken. Mana mungkin dia bertanya macam-macam.
Karna didesak oleh rasa penasaran, akhirnya Val mengambil ponselnya dari dalam tas, memeriksa apakah ada pesan masuk atau panggilan tak terjawab dari Ken. Kalau memang ada hal penting yang ingin ia sampaikan, kenapa lelaki itu tidak memberitahunya dahulu? Kenapa justru ia menyuruh sopir mengantar Val ke kantornya tanpa ada alasan yang jelas?
Bukan apa-apa, Val merasa tidak nyaman kalau harus pergi ke kantor Ken dan bertemu dengan banyak orang yang tidak dia kenal. Bagaimana kalau mereka bertanya-tanya tentang hubungan Val dan K
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda