Aku Juga Serius, Sayang
“Val, masih tidur?” tanya Kevin yang langsung duduk di ruang makan, setelah kembali dari luar. Tadi sehabis maghrib, pemuda itu pergi ke minimarket dekat cluster perumahan mereka untuk membeli obat sakit kepala. Karna seharian ini kepalanya nyeri bukan main, apalagi setelah mendengar Val menyebut-nyebut nama Ken di dalam mimpinya.
Andai saja Valerie tau, bahwa Kevin merasa sangat kesakitan saat menyadari gadis yang ia cintai perlahan berpaling pada hati yang lain.
“Dari mana kamu tau kalau Val lagi tidur?” tanya Ken dengan nada sinis, membuat adiknya mendongak sehingga tatapan mereka bertemu.
Sesaat kemudian Kevin sudah berpaling, menghindari tatapan menuduh yang dilayangkan oleh kakaknya.
“Untuk sementara jangan dekati Val dulu,” perintah Ken serius.
“Kenapa?”
“Kamu masih bertanya alasannya kenapa? Apa kamu lupa tempo hari Val pingsan dan histeris saat melihatmu? Dia ketakutan, Kev,” ujar Ken, menatap Kevin yang terlihat tidak terima dengan permintaannya. “Aku takut dia depresi karna
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda