Dia Itu Istriku
"Kev, kamu di mana?" tanya Ken sambil merapatkan ponsel ke telinga. Suara Kevin di seberang sana terdengar sangat berisik.
Dentuman musik dan teriakan perempuan yang bersahutan benar-benar membuat Ken tak bisa mendengar suara adiknya dengan kelas.
"Kenapa, Mas?" tanya Kevin, kali ini suaranya terdengar lebih jelas dan sedikit hening, hanya sesekali terdengar suara kendaraan lewat. Mungkin pemuda itu sedang berada di pinggir jalan.
“Kamu pakai buat ngapain aja kartu kreditmu? Kenapa tagihannya bisa membludak nggak masuk akal begitu, hm?” tanya Ken dengan nada kesal.
“Biasa ajalah, Mas. Nggak dipakai aneh-aneh kok,” sahut Kevin enteng.
“Biasa gimana maksudmu? Sebulan kamu udah ngabisin uang puluhan juta lho,” geram Ken. “Di mana kamu sekarang?”
“Kenapa?”
“Jawab, Kev,” desak Keanu.
“Di rumah temen.”
“Jangan bohong!”
“Night club,” jujur Kevin, percuma juga dia bohong. Kakaknya bukan orang bodoh, hanya dengan mendengar dentuman musik yang sangat keras dan suara berisik, pasti Ken sudah meng
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda