Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Memilih Alat Kontrasepsi

"Halo, Mam," sapa Val dari balik sambungan telpon. Gadis itu sedang duduk menghadap kanvas di teras belakang. Tangan kanannya sibuk mengaduk cat air, sedang tangan kirinya menggenggam ponsel. "Hai, sayang. Gimana kuliah kamu? Lancar?" "Lancar," sahutnya dengan senyum lebar. Val sungguh tak menyangka dia bisa kuliah jurusan seni seperti impiannya, dari pada kedokteran sesuai keinginan orang tuanya dulu. Walau dalam hal akademi Val mampu, tapi hatinya tidak. Dia tak ingin jadi dokter, impiannya adalah punya sebuah galeri, agar ia bisa membuat pameran lukisannya sendiri. "Keanu, gimana?" tanya Susan tiba-tiba, membuat gerakan tangan Val berhenti. Keningnya berkerut mengantisipasi pertanyaan ibunya. "Gimana apanya, Mam?" "Ya, gimana sikapnya padamu?" "Baik," jawab Val singkat. Habis mau bilang apa lagi? Ibunya tidak tau apa-apa tentang hubungannya dengan Ken. "Mama masih nggak nyangka kamu sudah menikah dan tinggal terpisah dari Mama. Awalnya Mama nggak percaya pernikahan kalian akan berta

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.