Tumbuh Semakin Dalam
“Ken, tunggu!” panggil Sely saat melihat Keanu keluar dari ruangannya, setelah lembur sampai lewat jam delapan malam.
“Lhoh, Sely … kamu belum pulang?” tanya Ken yang sudah menghentikan langkahnya, lalu menoleh dan mendapati Sely sudah berdiri di belakangnya.
“Belum,” sahutnya sedikit canggung.
“Ada apa?” tanya Ken.
Perempuan itu menggigit bibir bawahnya sebelum menjawab, “Aku mau minta maaf, soal tadi siang,” ucapnya masih sedikit takut. Sely khawatir kalau Ken masih menyimpan amarah padanya.
Ken menghembuskan napas lewat hidung, lalu menatap lekat perempuan cantik di hadapannya yang sedang berwajah muram itu. Perlahan ia mendekat dan mengusap pundak Sely lembut dengan bibir mengulas senyum.
“It’s okay,” ucapnya.
Senyum Sely pun terbit ketika melihat raut wajah Ken yang tak lagi menyimpan amarah padanya.
“Kupikir kamu masih marah,” ujarnya.
“Marah sih enggak. Aku cuma kesel, nggak biasanya kamu obrak-abrik barang orang. Apalagi itu barang pribadi,” sahutnya dengan bibir mengerucut.
“S
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda