Pacarmu Cantik
“Aku bisa pulang sendiri, Ed,” ujar Sely saat Edwin berkata akan mengantarnya pulang ke apartemen. “Kamu temani orang tuamu yang baru datang. Aku bisa urus diriku sendiri,” imbuhnya lagi.
Lelaki itu masih berdiri di depan pintu kamar hotel, rasanya tak rela melepaskan Sely pergi sendirian tanpa dirinya. “Aku ngrepotin kamu ya tadi?”
“Baru sadar?” balas Sely.
Edwin tertawa renyah, lalu mengusap kepala Sely dengan lembut. “Makasih ya, udah nemenin jemput orang tuaku ke bandara.”
“Kamu sengaja, kan? Mau ngenalin aku ke mereka?”
Lagi-lagi Edwin tertawa, “Pinter banget, sih,” ucapnya sambil mencubit ujung hidung Sely.
“Ed, berapa kali harus kubilang. Hubungan kita nggak lebih dari sekedar teman. Jadi jangan mengharapkan apapun dariku. Apalagi sampai melibatkan orang tuamu. Aku nggak mau membuat mereka kecewa,” ujar Sely serius.
“Ya, i know. Tapi, aku nggak akan pernah berhenti berharap,” sahut Edwin sambil meraih dagu Sely, menariknya pelan dan mencium bibir sensual itu dengan penuh perasaa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda