Bab 994
"K-kamu ... kamu mau ... mau apa sama aku ..." ujar Lucy dengan suara bergetar, napasnya pun tersengal-sengal.
Sean tidak menunjukkan ekspresi apa pun, hanya memiringkan kepala dengan sorot penuh hasrat dan menggoda.
Lucy mengerti. Dia tidak akan bisa bawa pulang obat itu jika tidak ada yang dia korbankan.
Meskipun begitu, masalah ranjang adalah kemampuan terbaiknya.
Apalagi dokter ini masih muda dan tampan bak model. Dia tentu tidak akan merugi.
"Aku mengerti. Pria memang selalu begini ..."
Pipi Lucy merona. Dia mulai membuka kancing bajunya satu per satu.
Semua kancingnya langsung terlepas dan bajunya meluncur bebas ke bawah. Saat ini, dia berdiri di depan seorang pria, menyisakan bra renda seksi berwarna merah anggur.
"Sekarang, bisakah ..."
"Nona Lucy, kamu sedang apa?"
Sean tertawa sinis, tidak terpengaruh sama sekali. "Otakmu cuma bisa berpikir begini setiap hari? Kapan aku bilang ingin tidur denganmu?"
Lucy bagai tersambar petir. Seluruh tubuhnya gemetar karena marah. Wajahnya s
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda