Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 988

"Baik, saya ambilkan." Setelah Ryan pergi, Robert berani memperlihatkan sisi lemahnya. Dia bersandar lemas seraya rasa bersalah dan sakit hati melandanya. Bagai dahsyatnya badai yang menghujam jantung tanpa henti, perasaan ini begitu menyiksanya. Saat itu, pikirannya kacau balau. Banyak suara berkecamuk di kepala Robert. "Entah sejak kapan, aku menjadi seseorang yang nggak bisa hidup tanpamu." "Setiap pagi, hal pertama yang dia pikirkan adalah cara untuk mati, tapi setiap kali teringat Steven, dia selalu nggak tega meninggalkan putra kecilnya begitu saja." "Ya. Ibuku pernah mencintaimu. Tapi, saat dia melompat dari balkon Vila Blondice, dia sudah nggak cinta kamu lagi." Robert sontak membuka mata karena detak jatungnya mulai tidak beraturan. Pada saat yang sama, Ryan kembali dengan segelas air hangat. "Ryan, masih ingat tentang cinta pertamaku 20 tahun yang lalu, nggak?" Ryan tertegun sejenak, tampak tenang saat menjawab, "Saya selalu punya ingatan yang baik. Waktu itu, Pak Robert memi

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.