Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 984

"Tapi, Anda juga baru menyaksikan Pak Robert masih membela Nyonya, memperlihatkan sikap Pak Robert yang belum sepenuhnya ..." "Huh, nggak begitu. Dia cuma jaga harga diri. Kalau bukan aku yang mengerti putraku, siapa lagi?" Hendrik bersandar ke belakang, memejamkan mata, lalu beristirahat. "Saat ini, mungkin hanya selangkah lagi sampai Robert melepaskan Mellisa. Siapa tahu memang bisa membantu dia untuk jatuh hati kembali ke cinta lamanya." "Mati rasa usai kematian orang yang bersangkutan sering kali lebih kuat dari manusia yang masih hidup. Jadi, dia akan tuli dari sesal." ... Limusin itu melaju ke Vila Parama. Robert mengamati kotak kayu tersebut tanpa mengalihkan tatap. Cukup lama baginya untuk menguatkan mental sebelum membuka kotak itu perlahan. Kotak itu terbagi menjadi dua tingkat. Tingkat pertama adalah sekumpulan kantong beludru yang tertata rapi. Rasa nyeri menghinggapi hati Robert setiap kali membuka salah satunya. Cincin itu merupakan pemberiannya ketika melamar. Kini, berl

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.