Bab 976
Steven menoleh cepat. Seketika, aroma harum penuh daya pikat pun menerpa wajahnya, membuatnya tertegun sejenak.
Clarine mendekatkan tubuh anggunnya pada pria itu. Tatapan matanya yang indah tampak bersinar lembut dan kedua tangannya menyangga tubuh di samping Steven, seolah-olah sedang mengurung pria itu dalam dekapan lembut bibirnya.
Bibir ranum wanita itu tampak amat menggoda, lembap, dan mengilap bagai embun pagi. Ada pesona mematikan yang terpancar dari sana, membuat pipinya merona dan jantungnya berdegap kencang.
"Kamu lupa, ya. Dulu, aku pernah bilang apa padamu?"
Jemari Clarine menelusuri bahu lebar pria itu, lalu turun menuju dada bidangnya hingga berakhir di pinggang yang terbalut jas rapi. Sentuhan ini serasa tengah menjelajahi setiap lekuk tubuhnya.
Jantungnya berdegap kencang. Sorot sayu nan intens miliknya terpaku pada bibir merona itu.
Saat Steven tidak kuasa menahan diri untuk mencumbunya, jemarinya mendadak terasa kosong.
Clarine merebut rokok itu, lalu menempelkan di b
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda