Bab 951
Clarine menundukkan pandangan seraya melepas genggaman Steven yang terasa panas. "Aku mau membukakan pintu dulu," ujarnya.
Sewaktu angkat bicara, dia berjalan melewati sang pria.
Steven mampu merasakan betapa buruknya suasana hati Clarine, seolah-olah sedang marah kepadanya.
Clarine berlari ke ruang depan, lalu membukakan pintu.
"Bi Mia!"
"Nyonya Clarine!"
Bi Mia segera memberi salam, menjatuhkan tas bawaan, lalu memeluk erat Clarine.
"Huhu ... Nyonya Clarine ... saya begitu rindu Anda!" tutur Bi Mia, wanita berusia lebih dari 50 tahun, seraya menangis terisak layaknya anak kecil.
"Aku juga rindu sekali, Bi. Hatiku lega waktu lihat Bibi baik-baik saja." Clarine serasa ingin turut menangis sembari menepuk-nepuk punggung Bi Mia.
Pada momen ini, Steven turut datang menghampiri. Kehadiran Bi Mia di sana sungguh mengejutkannya.
Tanpa harus berpikir keras, Steven tahu, Clarine yang memanggil datangnya Bi Mia kemari.
"Bi Mia, akhir-akhir ini, Pak Steven sedang sakit. Aku cukup sibuk setiap ha
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda