Bab 897
Sepanjang perjalanan, Rafael hanya diam dan mendengarkan Hendy hingga selesai tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Ketika masih berbincang, hanya terdengar napasnya yang berat, penuh benci yang naik turun di mobil yang sudah gelap.
"Om Rafael, jangan terlalu emosi, hati-hati sama kesehatan Anda," ucap Hendy penuh perhatian.
"Putra keluarga Octavian itu ... sampai kapan dia akan terus menyakiti putriku seperti ini!" Rafael memegangi dadanya dengan rasa sakit mendalam, seolah-olah hatinya berdarah.
"Meskipun beberapa hal buruk pernah terjadi pada Clarine, semuanya sudah berlalu, Om. Sekarang, biarkan saya yang menjaga Clarine."
Hendy menatap Rafael penuh tekad. "Saya bersumpah, seluruh cinta hanya untuk Clarine. Saya akan membuatnya sebagai wanita terbahagia di dunia ini."
"Om Rafael, saya tulus mencintai Clarine. Bukan karena statusnya sebagai putri Anda, bahkan bukan karena dari keluarga Ruslim dan Grup Tanuwijaya."
"Saya mencintai Clarine karena dirinya sendiri. Dari kecil sampai sekar
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda