Bab 832
Awalnya ia enggan membuka pintu, tetapi orang di luar sana terus mengetuknya dengan gigih dan sabar.
"Apaan sih! Lagi mukul kentungan doa, apa? Berisik banget!"
Serio melompat dari tempat tidur dengan perasaan kesal, lalu menghampiri pintu itu dan membukanya dengan kencang.
Ia sangat terkejut ketika mendapati Rio berdiri di depan pintu kamarnya, mengenakan jas dan sepatu kulit.
"Pak Serio, apa tidurmu semalam nyenyak?" tanya Rio dengan senyuman ramah.
"Ya, lumayan lah. Nggak ada yang menemaniku tidur, jadi rasanya agak hampa." gumam Serio, ia berkata seperti itu untuk meluapkan rasa kesalnya.
"Aku boleh masuk nggak?"
Serio tampak merapatkan bibirnya, tetapi tetap mempersilakannya masuk.
Setelah berada di ruang tamu, Serio langsung bersikap santai seolah-olah sedang berada di rumahnya sendiri. Ia merebahkan tubuhnya di sofa, menyilangkan kaki panjangnya di atas meja, lalu menatap Rio dengan pandangan menantang. "Ada perlu apa sih pagi-pagi gini mencariku, Kakak Sepupu? Apa ada masalah p

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda