Bab 806
Meskipun Leana cukup terlambat perihal asmara, saat ini, dia sudah cukup terbiasa.
Wajah Leana bersemu karena malu, kemudian segera membenamkan wajah dalam pelukan pria itu.
"Jangan bergerak, biarkan aku mencium kamu ..."
Michael menatap Leana penuh kasih sayang seraya menahan dagunya menggunakan ujung jari.
Pikiran Leana mendadak kosong ketika Michael menciumnya. Dia tidak mampu melawan, hanya mampu terpejam seraya membiarkan pria itu menciumnya.
Suhu di mobil terasa makin panas, seakan-akan bisa membakar habis kapan saja. Tiba-tiba, Michael mendengar suara tamparan keras dari earphone hingga nyaris memecahkan gendang telinganya. Gerakan tangannya terhenti, dahinya mengernyit, lalu earphone dilepas.
"Kak Michael ... itu ... kakakku, 'kan?" tanya Leana sambil memeluk erat pinggang pria itu. Sorot matanya tampak terkejut mendapati Lucy di balik layar tengah dipukul brutal oleh Itta.
"Ya, selain kakakmu yang buruk hati, nggak ada satu orang pun yang tampilannya sejelek itu!" seru Michael

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda