Bab 718

Di luar jendela, angin musim dingin bertiup kencang. Ruangan itu sepi, tetapi terasa hangat dan tenang. Dua tempat tidur mereka bersebelahan. Meski ada ruang di tengah-tengah, Steven sudah merasa bahwa mereka tidur di ranjang yang sama. Terlebih lagi, Felix sangat peka dan menempatkan dua tempat tidur itu sedekat mungkin. Saat Clarine tersadar, semuanya sudah terlambat. Tiga orang itu sudah kabur dan dia tidak bisa memindahkannya sendiri. Steven si mantan suami yang lemah dan tidak bisa mengurus diri sendiri juga tidak bisa membantunya. Clarine berbaring telentang. Matanya tertutup dan napasnya teratur. Pun Steven turut berbaring telentang, merasakan embusan aroma samar dari helai rambut wanita itu. Jantungnya berdebar-debar. Langit-langit monoton di hadapannya bagaikan langit bertabur bintang yang romantis dan berkilauan. Telapak tangannya basah dan panas. Jari-jarinya gemetar pelan. Dia bergerak ke arah Clarine sedikit demi sedikit. "Jangan macam-macam." Suara tajam wanita itu tiba-t