Bab 715

Karena wanita ini sungguh bisa melakukannya. Bukan masalah. Apa pun yang Clarine lakukan, dia akan selalu membela dan mendukungnya. "Aku tahu kamu ingin balas dendam, tapi nggak perlu terburu-buru. Pelaku di balik layar ini nggak akan bisa lolos begitu saja." Bibir merah Clarine terkatup. Mata cantiknya bersinar dengan emosi yang aneh. Sebenarnya, ada alasan lain yang tidak dia katakan dan tidak mungkin dia katakan di depan Steven. Yaitu, si penjahat yang menyerang dengan pisau dari belakang itu hampir merenggut nyawa Steven. Jika dia bukan Dewi Penyelamat, mungkin Steven sudah tidak ada harapan lagi. Kemarahan ini terperangkap dalam dadanya selama beberapa hari, membuatnya tersiksa sampai sulit makan dan sulit tidur. Jika tidak segera balas dendam, Clarine merasa akan meledak. "Steven, meskipun kamu melindungi aku dan Tante Rina, tapi pada akhirnya, masalah ini urusan keluarga Tanuwijaya. Jadi, kamu fokus menyembuhkan luka-lukamu saja dan jangan ikut campur." "Oke, itu urusan keluarga