Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 707

"Mata-mata yang kita tanam di Rumah Sakit Grup Tanuwijaya sudah mengirim kabar." Kabar tentang kesadaran Steven dengan cepat menyebar ke kediaman Octavian. Hendrik dan Robert segera datang. Saat tahu Steven sudah sadar, kakeknya langsung tidak bisa menahan emosinya. Dia duduk di tepi ranjang dan memeluk cucunya erat-erat sampai hampir menangis. "Steven! Cucu kesayanganku! Kamu hampir membuat Kakek mati ketakutan!" "Kakek, maafkan aku sudah buat khawatir." Steven memeluk kakeknya. Dalam hatinya, dia juga merasa bersalah. "Bagaimana keadaanmu? Kepalamu masih sakit? Ada yang nggak nyaman?" Hendrik mengangkat tangannya, ingin menyentuh kepala cucunya namun tangannya terhenti sejenak. Dia teringat bahwa cucunya baru saja menjalani operasi besar. Kepala cucunya yang dioperasi selama belasan jam lebih berharga daripada nyawanya sendiri, jadi dia tidak berani sembarangan menyentuhnya. "Nggak apa-apa, aku baik-baik saja." Steven bisa menebak isi pikiran kakeknya. Dia tersenyum lembut dan mengge

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.