Bab 582
Clarine sudah tak sanggup menahan emosinya. Dengan alis yang mengerut penuh kemarahan, dia langsung memarahi Steven tanpa menghiraukan kehadiran Kakek Hendrik di ruangan. "Lihat apalagi? Kamu nggak tahu seberapa parah lukamu? Cepat lepaskan bajumu!"
"Hah … di depan semua orang?" tanya Steven ragu.
"Kenapa? Kamu itu pria dewasa, apa yang perlu ditakutkan? Memangnya ada sesuatu di tubuhmu yang nggak dimiliki pria lain? Atau sebaliknya?" Clarine merasa kesal, matanya penuh frustrasi melihat ekspresi canggung Steven.
Felix yang mendengar kata-kata itu langsung terkejut dan berpikir dalam hati, 'Wow, Nyonya Clarine sekarang langsung to the point, ya!'
Padahal dulu cara bicara Nyonya Clarine lembut dan penuh pertimbangan.'
Sekarang, cara bicaranya berubah menjadi pedas dan tajam, bagaikan belati yang melesat cepat!'
Steven mengangkat wajahnya yang pucat nan tampan, mata bunga persiknya menatap Clarine dengan penuh kasih sayang tanpa berkedip, lalu tersenyum getir. "Bukan itu maksudku ... aku
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda