Bab 580
Mellisa duduk santai di sofa, dengan tenang memoleskan cat merah menyala pada kukunya.
Sementara itu, Lucy yang marah besar hingga terengah-engah merasa sikap ibunya agak aneh.
Dahulu, setiap kali Lucy mengalami penghinaan besar seperti kejadian malam ini, Mellisa akan menjadi orang pertama yang segera membela dan menjaga harga dirinya.
Bagaimanapun, Lucy adalah putri kesayangannya. Apalagi, kejadian tersebut terjadi di kediaman Octavian, bagaimana mungkin Mellisa membiarkan orang lain bersikap semena-mena di wilayahnya sendiri?
Namun, kali ini berbeda. Mellisa tampak terlalu tenang.
Teriakan Lucy sampai menggema di lantai bawah, mustahil sang ibu tidak mendengarnya. Namun, mengapa Mellisa tidak turun dan membela dirinya?
"Kudengar kamu memukul Leana di depan umum, Lucy. Aku nggak mau kejadian seperti ini terulang di rumahku. Leana juga anak kandungku, kalian adalah saudara kandung, bagaimana mungkin kamu bisa melakukan hal seperti itu?"
"Jika ayah dan kakekmu mendengar kabar ini, mere
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda