Bab 530
"Daging buahnya lembut, rasanya manis, dan harum juga."
Rio tersenyum tipis sambil mengusap hidungnya. "Benar-benar mirip sama adik kita," ucapnya.
"Hmph!" Clarine memalingkan wajahnya seraya pura-pura marah, menampilkan ekspresi manja dan imut, sangat menggemaskan.
"Clarine, kamu jangan sampai terjebak lagi sama Steven bajingan itu! Dia nggak bisa dipercaya, tahu!" bujuk Rangga kepada adik perempuannya penuh kekhawatiran.
"Saya pengecualian, Tuan Muda Ketiga," ucap Ariel, berusaha membela dirinya.
"Aku juga," sahut Rio menyuarakan pendapatnya.
"Oke, oke … semua pria di keluarga Tanuwijaya itu baik," ucap Rangga yang segera memperbaiki ucapannya.
"Huh, mana ada orang yang sempurna di dunia ini. Pasti ada orang tua yang merepotkan," gumam Clarine sembari mengayunkan kaki jenjangnya.
Ketiga pria itu saling menatap. Seketika itu juga, satu nama yang tidak asing pun langsung melintas di kepala mereka.
Ra-fa-el!
...
"Aku nggak peduli!"
Mendengar permintaan Clarine untuk menyelamatkan Steven
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda