Bab 479
Selepas kepergian Steven, Clarine membantu Ariel dengan sekujur tubuhnya yang mati rasa untuk kembali ke kantor.
Clarine merebahkan tubuh Ariel yang agak gemetar. Dahinya dibasuh peluh dan bibirnya terkatup rapat, sementara dia sibuk memeriksa anggota tubuh Ariel dengan kedua tangannya.
Layaknya seorang ahli bedah profesional.
"Nona ... saya baik-baik saja ..."
Meskipun Ariel lumpuh, dia tidak sepenuhnya bisa bergerak. Melihat Clarine mengkhawatirkannya, hidungnya terasa sakit sambil merangkai kata, "Maaf ... karena telah merepotkan Anda."
"Kenapa, sih? Kamu juga sudah berusaha melindungiku, lain kali jangan terlalu impulsif saja," tegas Clarine. Dia mendekat dan memijat kaki Ariel dengan hati-hati.
"Saya tidak impulsif," bantah Ariel.
Ariel berusaha sekuat tenaga untuk bangun dari sofa. Matanya membara, begitu pula keras kepalanya. "Sekalipun ini terjadi 10.000 kali, saya akan bergegas maju untuk melindungi Anda secepat mungkin."
"Ariel, jangan gegabah melawan orang yang nggak sebandi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda