Bab 477
Mendapati dirinya memang terkurung, Clarine hanya bisa melepas teriakan, "Adakah seseorang di sini ... ugh!"
Steven yang selalu bersikap tenang pun sontak diliputi kebingungan ketika wanita mungil ini berteriak. Api gelisah seketika melonjak di hatinya. Lantas, dia menyegelnya dengan ciuman!
Bibir tipisnya menempel, menelan semua teriakan Clarine.
Pupil Clarine sontak mengecil. Pikirannya bagai bom yang telah meledak dan kosong dalam sekejap.
Steven merasakan napas hangat membalut bibir lembut Clarine yang gemetar, keringat di telapak tangan yang menggenggam pergelangan tangannya, serta peluh tipis di dahinya.
'Terakhir kali kucium dia begini waktu mabuk dan selingkuh, ya.'
Entah alasan apa lagi yang bisa Steven gunakan untuk mencium Clarine kali ini.
'Steven, kalian sudah bercerai. Ini salah.'
Namun, apa boleh buat, 'kan? Sudah tahu itu salah, justru masih gagal mengendalikan keinginannya untuk menyerang?
Ketika dia memikirkan hal ini, jantung Steven berdegap kencang. Kontrol diri yan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda