Bab 322
Pada saat yang sama, jendela mobil Lamborghini hitam yang diparkir di seberang jalan diturunkan secara perlahan. Kemudian, wajah Steven yang tampan dan tegas pun terlihat dari dalam mobil.
Bibir tipisnya terkatup rapat, sedangkan matanya terlihat penuh amarah. Dia tidak berhenti menatap mobil Bentley yang melaju makin jauh itu.
Saat teringat Clarine dan Hendy yang selalu bersama, hati Steven terasa seperti tersengat listrik. Seluruh pembuluh darah dalam tubuhnya juga seolah-olah mengalirkan hawa dingin yang menusuk.
Steven sudah tidak tidur selama dua hari dua malam. Bahkan obat tidur juga tidak berpengaruh padanya.
Sejak berpisah dari konser hari itu, Steven tidak dapat berkonsentrasi. Dia yang biasanya sangat fokus dalam pekerjaan malah sering melamun saat rapat. Laporan-laporan itu juga langsung masuk ke telinga kiri dan keluar dari telinga kanannya.
Dia tidak tahu kenapa dirinya menjadi seperti ini. Namun, dia tahu bahwa Clarine yang membuatnya insomnia.
Jadi, hari ini, Steven bahk
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda