Bab 235
Kata-katanya yang ringan seperti angin sepoi-sepoi terdengar seperti petir yang mengejutkan Revan dan Patricia hingga terpaku di tempat.
Putri Rafael Tanuwijaya dari Grup KS di Lambogia?
"Ka, kamu benar-benar putri Pak Rafael?" Revan terkejut dan terus memperhatikan Clarine.
Ariel menghela napas. Orang lain bayar pakai kartu kredit, Nona Clarine bayar pakai ayahnya.
“Ya. Anda bisa mengonfirmasi hal ini ke Pak Robert dan Pak Steven."
Senyum Clarine menjadi makin lebar. "Saya pernah berhubungan dengan keluarga Octavian, kalian bisa memverifikasi identitas saya."
Steven menatap Clarine dengan dalam.
Clarine tidak ingin menggunakan kata "akrab" sehingga membuat mereka terlihat seperti tidak akrab sama sekali.
"Pak Robert, Pak Steven, ternyata Nona Clarine adalah kenalan lama kalian."
Revan adalah seorang pejabat yang terlibat dalam dunia politik. Begitu mendengar kalau Clarine adalah putri Rafael, dia segera berkata dengan nada yang penuh perhatian, "Maaf saya tidak mengenali permata yang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda