Bab 167
Bi Mia teringat dengan perintah Nyonya Clara dan segera mengubah perkataannya, "Aku melihatnya saat melepas bajumu semalam! Memar yang begitu besar sungguh mengejutkanku!"
Steven teringat dengan momen mendebarkan tadi malam. Dia memeluk Clara, merasakan hembusan napas yang panas serta pinggang lembut dari wanita itu yang seolah-olah akan meleleh di telapak tangannya.
Entah kenapa, dia merasa sangat ingin melindungi Clara.
Tenggorokan Steven bergetar, tatapannya penuh dengan keinginan yang tak terkendali.
Namun, tatapannya berubah menjadi dingin lagi.
Bagaimanapun, Steven adalah pria dengan harga diri yang kuat. Dia tak dapat menoleransi sikap wanita itu yang telah menolak permintaan maafnya dan bahkan menampar serta mempermalukan dirinya.
Clara memang tak perlu dikasihani.
Pada saat ini, terdengar suara pengurus rumah dari luar pintu.
"Tuan Steven, tuan muda keluarga Hudaya datang untuk mencari Anda. Saat ini, dia sedang berada di ruang tamu."
Steven mengerutkan bibir tipisnya, lalu be
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda