Bab 166
Keesokan siang, Steven akhirnya sadar.
Dia terus-menerus memimpikan hal yang sama sepanjang malam.
Pada medan perang negara L masa itu, dia diutus untuk menjalankan sebuah misi yang sulit. Dia dan lima puluh rekan lainnya menyusup ke kamp musuh, membasmi teroris serta berhasil menyelamatkan sepuluh tawanan yang ditahan di dalamnya.
Para penjahat yang kejam dan jahat itu memegang senjata berat di tangan mereka. Para remaja yang masih berusia belasan tahun bahkan sudah mulai membunuh dan merampok sejak usia lima tahun.
Darah yang mengotori pasir kuning bagaikan neraka di dunia.
Awalnya, Steven tidak termasuk dalam daftar misi tersebut. Dialah yang mengajukan diri untuk bergabung dalam misi dan menjadi anggota dari Pasukan Pemberani.
"Kamu sudah menikah, Nak?"
"Belum."
"Belum menikah, belum punya anak, lalu kamu kenapa mau ikut dalam misi ini? Kami semua sudah berkeluarga dan punya anak. Kalau terjadi sesuatu, masih ada penerus."
Pada saat itu, Steven tersenyum dengan santai, sama sekali
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda