Bab 1256
"Pak Bram, giliranmu … "
Syuri tertegun, jantungnya tiba-tiba berdetak kencang.
Syuri tiba-tiba melihat air mata kristal keluar dari mata sedih Bram, mengalir seperti bintang jatuh.
"Menang ... menang itu bagus … "
Bram mengangkat pandangannya, dan dengan lembut mengangkat cangkir dan bersulang dengan Syuri. "Aku sungguh berharap kamu bisa menang selamanya."
Begitu kata-kata itu terucap, Bram langsung menenggak minuman dalam cangkirnya. Cairan itu mengalir dari sudut bibir hingga ke garis rahangnya yang indah.
Mata Syuri memerah, hatinya seperti pelampung yang mengambang tak terkendali di tengah danau.
Seumur hidupnya, Syuri belum pernah mendengar kata-kata seperti itu. Selama ini, semua orang selalu menuntut, memerintah, dan mengontrolnya. Tidak ada seorang pun yang pernah berkata seperti itu kepadanya.
'Aku berharap kamu bisa menang.'
Aku berharap masa depanmu nggak cuma ada kegelapan. Kamu masih bisa punya … '
Seketika, pikirannya kosong. Kedua tangannya tanpa sadar memegangi bahu B

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda