Bab 1245
Alis Rio berkedut hebat, dia segera melangkah maju dan dengan gerakan yang sangat lincah, langsung melucuti senjata Rangga.
Sebenarnya, mustahil bisa merebut pistol dari seorang kolonel yang ahli bela diri seperti Rangga.
Namun, Rio justru menggunakan tangannya sendiri untuk menutupi moncong pistol, karena khawatir peluru itu akan melukai kakak tertuanya, Rangga terpaksa melepaskan genggamannya.
"Kak Rio, kalau kamu benar-benar menyayangi adik kita, kamu seharusnya nggak menghentikanku!" mata Rangga yang merah menatap tajam Steven. Jika matanya yang tajam adalah sebuah pisau, dia pasti sudah membelah perut pria itu.
Kata-kata itu sebenarnya sangat kasar.
Apalagi, itu keluar dari mulut Rangga yang selama ini selalu bersikap lembut dan jujur. Maka, daya mematikannya pun menjadi dua kali lipat.
Namun, Rio tidak menyalahkannya.
Jika amarah ini bisa dilampiaskan dengan cara seperti itu, maka biarlah. Jika tidak, dia tidak tahu hal mengerikan apa lagi yang akan dilakukan adik-adiknya.
"Rangg

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda