Bab 1116
Zaskia membulatkan matanya, hingga hampir keluar dari tempatnya.
Lucy tersenyum tipis lalu menggodanya, "Astaga, mulutku ini sudah kayak membaca masa depan. Semua yang aku katakan, jadi kenyataan."
"Hmm ... Terserah kalau memang dia mau sok hebat. Lihat saja, pasti dia bakalan jatuh dan mukanya penuh sama tanah!" Zaskia menggertakkan gigi, tatapannya tajam menusuk ke arah Clarine yang memancarkan aura percaya diri.
"Clarine, kamu yakin bisa?" tanya Rafael yang terlihat begitu khawatir dan penuh ragu.
"Ayah, masa Ayah nggak tahu aku bisa atau enggak?" Clarine mengedipkan matanya, senyum tipis terukir di wajahnya yang menawan, dia sangat cerdik.
Ketiga pasang mata milik Rafael, Rina, dan Rio, saling bertemu dalam tatapan penuh makna.
Mereka semua mengetahui kemampuan Clarine dalam menunggang kuda. Kendati demikian, balapan kuda adalah ranah yang berbeda.
"Nona Clarine, balapan kuda ini bukan main-main. Ini serius, menyangkut bisnis dan nama baik empat keluarga besar."
Dengan tatapan penu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda