Bab 110
Steven mengangkat alisnya, wajahnya yang angkuh dan kaku terlihat dingin.
Jika tadi dia hanya merasa kesal, sekarang dia benar-benar merasa marah.
...
Saat Steven baru saja pulang dan berganti pakaian, Robert memanggilnya ke ruang kerja.
"Huhuhu ... Papa! Papa harus membelaku! Aku merasa sangat tersakiti! Aku sangat menderita!"
Lucy menangis dengan tersedu-sedu sambil bersandar manja pada Robert. Wanita itu terlihat sangat menyedihkan, apalagi karena ada bekas cakaran akibat perkelahian dengan dua teman dekatnya siang tadi dan bibirnya juga terluka.
Robert duduk di sofa sambil mengusap-usap rambut putrinya yang selama ini selalu terlihat anggun dan bersahaja kini tampak acak-acakkan dengan gestur menghibur.
"Steven sudah pulang, jadi biar Ayah tanyakan kepadanya apa yang sebenarnya terjadi."
"Masalah ini menjadi makin besar. Entah sudah berapa banyak yang meneleponku hari ini dan bertanya tentang masalah Lucy. Aku nggak tahu harus menjawab apa."
Mellisa yang begitu menyayangi putrinya
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda