Bab 1101
Clarine menatap Hendy dengan dingin. Wajahnya yang terlihat lembut dan penuh kebaikan itu menyembunyikan sisi gelap di baliknya. Perlahan, dia mengepalkan tangan dengan kuat.
"Nak, Ayah tahu maksudmu. Masih banyak waktu di masa depan, kamu dan Clarine pasti bakal punya banyak kesempatan buat bersama." kata Rafael sambil menatap Hendy dengan pandangan penuh kehangatan, meski ucapannya terasa penuh makna tersembunyi.
Lampu-lampu kamera mengabadikan momen ini, membuat para tamu yang menyaksikan tertegun dan terheran-heran.
Sebagai sosok legendaris dan penguasa bisnis papan atas, Rafael hampir tidak pernah bersikap begitu akrab pada junior mana pun. Ini benar-benar seperti perlakuan seorang ayah pada calon menantu masa depan.
"Eh, kenapa rasanya … Pak Rafael memang sengaja menjodohkan Pak Hendy dengan Nona Clarine, ya?" seseorang berbisik pelan.
"Sepertinya iya. Lihat saja, dia dingin pada Pak Steven, tapi ramah banget sama Pak Hendy. Kalau sikap seperti ini belum cukup jelas, apa lagi cob
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda