Bab 1048
"Aduh! Hampir saja aku lupa."
Roger tiba-tiba menepuk dahinya, matanya berbinar semangat. "Clarine, aku baru ingat. Dulu kamu pernah membantu kami menyelesaikan dua kasus pembunuhan. Satu kasus berhasil dipecahkan karena kamu menemukan petunjuk penting dalam barang bukti sampai membuka jalan buat penyelidikan."
"Di kasus lainnya, kamu menemukan celah dalam pengakuan tersangka sampai si pembunuh akhirnya ngaku."
Steven terperangah, memandang wanita mungil di sebelahnya dengan penuh keheranan.
Habis sudah.
Bagaimana mungkin wanita ini begitu luar biasa? Sekalipun dia berusaha mengejarnya mati-matian siang dan malam, dia tetap tidak akan bisa menyusulnya.
Sebelumnya, Steven tidak merasa dirinya terlalu hebat. Namun, setidaknya dia cukup percaya diri.
Sekarang, di hadapan Clarine, dia merasa dirinya tidak lebih dari tisu toilet yang sudah terpakai, benar-benar tidak berarti.
"Hmm ... ternyata Kak Roger masih ingat prestasi cemerlangku, ya."
Clarine tersenyum dengan mata mengerling nakal. "
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda