Bab 1018
"Kakak… Kakak!"
Begitu melihat sosok Lea, Clarine tidak mampu lagi menahan emosinya. Dia berteriak dengan mata memerah, penuh luapan rasa haru yang tak terbendung.
Rio dan Bra, sama-sama terkejut. "Lea?"
"Clarine!"
Lea, yang sama terkejutnya, menatap mereka dengan mata berkaca-kaca. Suaranya bergetar saat menyebut nama mereka, "Kak Rio, Kak Bram!"
"Oh, ya Tuhan!"
Putri yang berdiri di sisi Lea menutup mulutnya, matanya membulat karena syok. "Lea, mereka keluargamu? Astaga! Pantas saja kamu ngotot membawaku ke sini untuk bertemu mereka!"
"Wah, benar-benar persaudaraan yang erat. Aku senang sekali! Nggak kusangka bisa bertemu keluargamu di negaraku sendiri."
Nada bicara putri ini terdengar begitu bersemangat dan polos, membuat tampak sedikit … naif dan manis.
"Dari dulu aku sudah bilang akan membawamu ke Lambogia buat berkunjung ke rumahku. Tapi, aku nggak nyangka akan bertemu kakak-kakakku dan adikku di situasi kayak gini. Bahkan aku sendiri kaget!"
Lea menenangkan emosinya untuk sement
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda