Bab 1017
Semua orang langsung tegang.
"Siapa lagi yang datang sekarang?" Michael mendecak gusar, giginya bergemeletuk menahan frustrasi.
Dia hanya menyesali satu hal, dia dan Steven terlalu tergesa-gesa waktu berangkat kemari, sehingga tidak membawa cukup orang. Ahlhasil, tidak cukup kuat untuk menghadapi pejabat tinggi seperti ini.
Hanya seorang komandan, apa hebatnya? Kalau ini terjadi di Sanmara, walikota pun harus sujud tiga kali di hadapannya.
"Sudah besar kok masih kayak bebek panik tiap kali ada masalah. Nggak bisa tenang sama sekali."
Bram mengejek sambil melirik Michael. Rokok di bibirnya ikut bergoyang santai. Meski begitu, tangannya yang menggenggam pistol tampak menegang waspada. "Mau siapa pun yang datang, satu orang atau satu pasukan, bakal kubereskan mereka semua."
"Benar juga."
Michael mengangguk, lantas tersadar. Dia mendongak marah. "Sial! Siapa yang kamu katai bebek panik? Kamu itu bebek!"
Sialnya, Bram malah dengan santainya bersiul, sengaja memanasinya. "Aku sih nggak keber
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda