Bab 21
"Butuh bantuan?"
Claire berbalik ke arah sumber suara dan mendapati Adrian bersandar di pintu masuk, memandangnya dengan penuh perhatian.
Dia mengabaikan tawaran itu, berpura-pura tak mendengar apa pun.
Namun, bukannya merasa canggung karena diabaikan, Adrian malah lanjut mengoceh.
"Dulu juga pernah hujan deras seperti ini. Kira-kira setahun yang lalu, lah. Waktu itu kita ada di rumah dan kamu bilang kamu mau bikin kue ... "
Suara Adrian yang lembut itu berpadu dengan suara rintik hujan dan menarik paksa Claire kembali ke masa lalu.
Claire tak bisa ke mana-mana, jadi dia pun terpaksa mendengarkan kisah tentang kenangan demi kenangan yang lolos dari bibir mantan suaminya.
Seiring waktu, bayangan-bayangan masa lalu itu mulai bermunculan di benaknya, mengusik hatinya yang semula tenang menjadi bergejolak.
Adrian terus bercerita, mulai dari hujan pertama yang mengiringi kencan pertama mereka, lalu kenangan saat pernikahan dan kehidupan kuliah. Adrian terhanyut dalam ingatan masa-masa indah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda