Menempel Seperti Perangko
Daniel sudah berada tak jauh dari gerbang sekolah sang istri. Ia terus saja mematut dirinya di depan kaca mobil hanya untuk memastikan jika dirinya sudah tampan dan rapi. Padahalkan, sebenarnya dia memang sudah tampan.
Akhir-akhir ini, Daniel memang begitu memperhatikan penampilannya apalagi di depan sang istri. Ia tidak ingin kalah saing dengan teman sang istri yang bernama Arkan itu.
Hampir setengah jam lamanya Daniel menunggu. Akhirnya, sosok sang istri mulai kelihatan melewati gerbang bersama dengan dua orang temannya. Yang salah satunya adalah Arkan, sosok pria yang tidak Daniel sukai.
“Cih! Kenapa pakai gandeng tangan segala sich! Itu mah, cuma akal-akalan bocah tengik itu,” ujar Daniel sebal.
Merasa tak tahan lagi, ia pun memutuskan untuk turun menghampiri sang istri.
“Lita sayang,” panggilnya pelan.
Mendengar ada yang memanggil namanya, sontak saja Lita menoleh. Senyum langsung mengembang di wajah cantiknya. “Om.”
Daniel berjalan bergegas menghampiri sang istri.
“Aku merindukan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda