Akhirnya Luluh Juga
“Astaga Lita. Wajah kamu pucat sekali,” ujar Lisna sedikit panik.
Lita hanya tersenyum simpul. “Aku baik-baik saja kok,” sahutnya.
“Beneran?” tanya Lisna memastikan. Pasalnya wajah Lita bak vampire saja. Begitu pucat.
“Iya. Cuma sedikit lemas saja,” jujurnya. Lita terlihat membalurkan minyak kayu putih ke leher dan keningnya.
“Sebenarnya apa yang kamu lakukan sampai kelelahan seperti itu?”
Lita sedikit kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Lisna. “Anu, itu. Aku berolahraga di malam hari,” kata Lita berusaha jujur.
“Ya ampun. Untuk apa olahraga malam-malam coba. Bukannya sehat, kamu bisa kelelahan tau.” Lisna hanya geleng-geleng kepala.
‘Syukurnya Lisna salah mengartikan maksudkku. Jadi, aku tidak perlu berbohong.’
Lita hanya tersenyum kikuk. Ia sangat yakin jika sang sahabat mengira dirinya berolahraga biasa. Nyatanya tidak sama sekali. Olahraga yang ia maksudkan itu adalah olahraga ranjang lebih tepatnya. Daniel begitu buas daripada malam-malam sebelumnya. Lita benar-benar beg
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda