Bab 946
Melayang bagai burung primus di langit.
Dengan kekuatan luar biasa.
Dalam sekejap, dia sudah berada di depan Noah.
Wuss!
Set!
Bukh!
Setiap gerakan tampak sederhana dan bersahaja, tetapi nyatanya sangatlah tajam dan kuat. Membawa tekanan berat hingga menyerang Noah tanpa ampun.
Noah tidak berani bersikap lengah.
Karena itu, Noah mengumpulkan penuh tenaganya, menggunakan metode untuk menangani masalah dengan cermat, dan menangkisnya satu per satu.
Setelah satu putaran serangan pertama.
Xanu tiba-tiba berhenti tanpa aba-aba, menampilkan sikap yang tenang dan tak gentar. Lantas, dia berdiri berhadapan dengan Noah sambil meletakkan tangan di belakang punggung.
Sebaliknya, Noah sudah terengah-engah dengan napas yang berat. Keringat membanjiri punggungnya.
"Bagus juga," puji Xanu kepada Noah.
Xanu mengamati Noah dengan penuh apresiasi. "Meski kamu baru saja mencapai tingkat Alam Bela Diri Dewa, mampu bertahan dari tiga seranganku yang penuh kekuatan sudah jadi pencapaian yang patut diakui."
T
![](/images/book/appLock.png)
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda